Saturday 29 October 2016

Thursday 27 October 2016

Tutorial Cara Buat Aplikasi Hitung Gaji Karyawan Dengan Vb.Net

Tutorial cara Buat aplikasi hitung gaji karyawan dengan vb.net
Ikuti langkah-langkahnya:
  1. Tambah Label  9
  2. Textbox  2
  3. Button  1
  4. Group box  1
  5. Atur seperti gambar:

6.Kemudian Klik 2x pada Button “HITUNG GAJI”

Tuliskan source Code berikut:

7. Jika sudah, RUN aplikasinya : 
Ini contoh Output yang saya jalankan:

Semoga artikel ini bermanfaat buat kawan-kawan sekalian, Terima Kasih

Untuk Project dan code nya bisa di download di link berikut

PROJECT 
Hasil gambar untuk download
CODE
Hasil gambar untuk download

Tuesday 25 October 2016

PENGERTIAN, SEJARAH, DAN INSTALASI DEBIAN

Berikut ini saya ingin sedikit berbagi tentang Linux debian, semoga bisa menambah wawasan sobat, silahkan sobat baca artikel berikut:
Hasil gambar untuk debian


Pengertian Debian

Debian adalah sistem operasi bebas yang dikembangkan secara terbuka oleh banyak programer sukarela(pengembang Debian) yang tergabung dalam Proyek Debian. Sistem operasi Debian adalah gabungan dari perangkat lunak yang dikembangkan dengan lisensi GNU, dan utamanya menggunakan kernel Linux, sehingga populer dengan nama Debian GNU/Linux. Sistem operasi Debian yang menggunakan kernel Linux merupakan salah satu distro Linux yang populer dengan kestabilannya. Dengan memperhitungkan distro berbasis Debian, seperti Ubuntu, Xubuntu, Knoppix, Mint, dan sebagainya, maka Debian merupakan distro Linux yang paling banyak digunakan di dunia

Sejarah Debian

Debian pertama kali diperkenalkan oleh Ian Murdoch, seorang mahasiswa dari Universitas Purdue, Amerika Serikat, pada tanggal 16 Agustus 1993, Nama Debian berasal dari kombinasi nama mantan-kekasihnya [DEB]ra dan namanya sendiri [IAN] Murdoch.
Pada awalnya, Ian memulainya dengan memodifikasi distribusi SLS (Softlanding Linux System). Namun, ia tidak puas dengan SLS yang telah dimodifikasi olehnya sehingga ia berpendapat bahwa lebih baik membangun sistem (distribusi Linux) dari nol (Dalam hal ini, Patrick Volkerding juga berusaha memodifikasi SLS. Ia berhasil dan distribusinya dikenal sebagai “Slackware”).
Proyek Debian tumbuh lambat pada awalnya dan merilis versi 0.9x di tahun 1994 dan 1995. Pengalihan arsitektur ke selain i386 dimulai ditahun 1995. Versi 1.x dimulai tahun 1996. Ditahun 1996, Bruce Perens menggantikan Ian Murdoch sebagai Pemimpin Proyek. Dalam tahun yang sama pengembang debian Ean Schuessler, berinisiatif untuk membentuk Debian Social Contract dan Debian Free Software Guidelines, memberikan standar dasar komitmen untuk pengembangan distribusi debian. Dia juga membentuk organisasi “Software in Public Interest” untuk menaungi debian secara legal dan hukum.
Di akhir tahun 2000, proyek debian melakukan perubahan dalam archive dan managemen rilis. Serta di tahun yang sama para pengembang memulai konferensi dan workshop tahunan “debconf”.
Di April 8, 2007, Debian GNU/Linux 4.0 dirilis dengan nama kode “Etch”. Rilis versi terbaru Debian, 2009, diberi nama kode “Lenny”.deb adalah perpanjangan dari paket perangkat lunak Debian format dan nama yang paling sering digunakan untuk paket-paket binari seperti itu. Seperti “Deb” istilah bagian dari Debian, itu berasal dari nama Debra, kemudian pacar dan sekarang mantan istri pendiri Debian Ian Murdock.
Paket debian juga digunakan dalam distribusi berbasis pada Debian, seperti Ubuntu dan lain-lain.
Paket debian adalah standar Unix pada arsip yang mencakup dua gzip, tar bzipped atau lzmaed arsip: salah satu yang memegang kendali informasi dan lain yang berisi data.
Program kanonik untuk menangani paket-paket tersebut adalah dpkg, paling sering melalui apt / aptitude.deb paket dapat dikonversi ke paket lain dan sebaliknya menggunakan asing.
Beberapa paket Debian inti tersedia sebagai udebs ( “mikro deb”), dan biasanya hanya digunakan untuk bootstrap instalasi Linux Debian. Meskipun file tersebut menggunakan ekstensi nama file udeb, mereka mematuhi spesifikasi struktur yang sama seperti biasa deb. Namun, tidak seperti rekan-rekan mereka deb, hanya berisi paket-paket udeb fungsional penting file. Secara khusus, file dokumentasi biasanya dihilangkan. udeb paket tidak dapat diinstal pada sistem Debian standar.
Saat ini telah terdapat puluhan distribusi Linux yang berbasis kepada debian, salah satu yang paling menonjol dan menjadi fenomena adalah Ubuntu.

Instalasi Debian:
Instalasi Linux Debian 4 (GUI):
1. Booting pertama cdrom, lalu masukkan cd install debian.
2. Ketikkan Installgui (untuk instalasi berbasis grafik), lalu enter.
3. Setelah itu akan muncul pilihan bahasa yang digunakan, pilih saja American English.
4. Kemudian muncul pilihan negara, pilih Indonesia melalui other — Asia — Indonesia.
5. Selanjutnya muncul pilihan keyboard yang digunakan, pilih saja American English.
6. Kemudian akan muncul konfigurasi network, pilih configure network manually dan masukkan IP Address, Netmask, Gateway, dan IP Address DNS Server.
7. Masukkan Hostname, misalnya Edanzzz.
8. Masukkan Domain name.
9. Setelah itu proses instalasi akan menjalankan metode partisi harddisk, pilihlah manually partition.
10. Masukan ukuran-ukuran sesuai yang Anda inginkan, misal : Untuk /root diberi 10 GB,untuk
/home 5GB, dan untuk /swap adalah 2 kali RAM. Misal RAM yang dimiliki 512 jadi kita mengisi
ukuran untuk /swap sebesar 1024 MB.
11. Berikutnya proses pemformatan akan berlangsung. dan akhiri dengan Finish Partitioning.
12. Kemudian muncul pemilihan zona waktu, pilih Jakarta +07 GMT.
13. Setelah itu akan muncul root password, isikan password root.
14. Full name account new, untuk menambah user baru.
15. Use a network mirror, untuk bagian ini pilih saja NO.
16. Choose software to install, pilih saja defaultnya “standard system”.
17. Kemudian install GRUB loader, digunakan untuk memilih OS yang akan dijalankan pada saat booting pertama. Dengan catatan jika kita menggunakan dual booting.
18. Installation complete.
19. Restart dan linux debian siap untuk digunakan…..
Instalasi Linux Debian 4 (Text)
1. Booting pertama cdrom, lalu masukkan cd install debian.
2. Ketikkan Install (untuk instalasi berbasis text), lalu enter.
3. Setelah itu akan muncul pilihan bahasa yang digunakan, pilih saja American English.
4. Kemudian muncul pilihan negara, pilih Indonesia melalui other — Asia — Indonesia.
5. Selanjutnya muncul pilihan keyboard yang digunakan, pilih saja American English.
6. Kemudian akan muncul konfigurasi network, pilih configure network manually dan masukkan IP Address,     Netmask, Gateway, dan IP Address DNS Server.
7. Masukkan Hostname, misalnya Edanzzz.
8. Masukkan Domain name.
9. Setelah itu proses instalasi akan menjalankan metode partisi harddisk, pilihlah manually partition.
10. Masukan ukuran-ukuran sesuai yang Anda inginkan, misal : Untuk /root diberi 10 GB,untuk
      /home 5GB, dan untuk /swap adalah 2 kali RAM. Misal RAM yang dimiliki 512 jadi kita mengisi
      ukuran untuk /swap sebesar 1024 MB.
11. Berikutnya proses pemformatan akan berlangsung. dan akhiri dengan Finish Partitioning.
12. Kemudian muncul pemilihan zona waktu, pilih Jakarta +07 GMT.
13. Setelah itu akan muncul root password, isikan password root.
14. Full name account new, untuk menambah user baru.
15. Use a network mirror, untuk bagian ini pilih saja NO.
16. Choose software to install, pilih saja defaultnya “standard system”.
17. Kemudian install GRUB loader, digunakan untuk memilih OS yang akan dijalankan pada saat booting           pertama. Dengan catatan jika kita menggunakan dual booting.
18. Installation complete.
19. Restart dan linux debian siap untuk digunakan…..
Menjalankan Remote Dekstop Pada Linux Debian 4
Pastikan komputer sudah terinstall linux debian dan Windows 2000 Server dan terhubung dalam satu jaringan.
1. Jalankan komputer yang bersistem operasi linux Debian.
2. Masuk ke root terminal.
3. Kemudian Ping komputer satu dengan komputer dua.
4. Jika komputer sudah saling mengenali, maka remote dekstop dapat dijalankan.
5. Masuk ke root terminal.
6. Ketikkan rdesktop (IP komputer yang lain).
7. Jika komputer yang anda jalankan bisa menampilkan Windows 2000 Server. Maka Remote Dekstop sudah berhasil.

Menginstall Program Windows Pada Linux Debian 4
Menginstall Program TOEIC :

1. Pastikan komputer telah terinstall wine.
2. Masukkan cd Install TOEIC.
3. Masuk ke Terminal lalu masuk sebagai superuser.
4. Masuk ke direktori medialalu masuk ke cdrom.
5. Buka direktori TOEIC.
6. Kemudian ketikkan wine SETUP.exe .
7. Kemudian akan muncul kotak dialog instalasi TOEIC.
8. Ikuti langkah-langkahnya.
9. Kemudian masukkan product key.
10. Tunggu proses instalasi sampai selesai.
11. Kemudian jalankan program TOEIC melalui /root/.wine/drive_c/program file/ALA/TCM.exe lalu klik            ENTER
12. Proses Instalasi program windows telah selesai.
Setting IP Pada Linux Debian 4:1. Klik pada Toolbar icon Application-System tool-Network tools.
2. Kemudian konfigurasikan network device eth0.
3. Setelah itu masukkan IPaddress, Subnet Mask, dan Gateway.
4. Kemudian ping IPaddress melalui terminal.
5. Jika komputer dapat mengenali IPnya sendiri, maka setting IP telah sukses.

Sekian postingan dari saya, semoga bermamfaat bagi sobat semua. Terimakasih atas kunjungannya dan semoga bermanfaat

Monday 24 October 2016

Saturday 22 October 2016

DNS Server Dengan bind-chroot di Centos

Hasil gambar untuk DNS


BIND (singkatan dari bahasa Inggris: Berkeley Internet Name Domain) adalah server DNS yang paling umum digunakan di Internet, khususnya pada sistem operasi bertipe Unix yang secara de facto merupakan standar. BIND awalnya dibuat oleh empat orang mahasiswa di CSRG Universitas California Berkeley dan pertama kali dirilis di dalam 4.3BSD. Paul Vixie kemudian meneruskan pengembangannya pada tahun 1988 saat bekerja di DEC. (http://idwikipedia.com) 

Meinstall dan mensetting DNS Server dengan bind-chroot.

a. Melakukan installasi melalui terminal.

# yum install bind bind-chroot -y

b. Memindahkan file-file dari lokasi default ke dalam directory “chroot” ke dalam pathnya masing-masing karena akan dikonfigurasi dengan mode “chroot”.

# grep ROOTDIR /etc/sysconfig/named
# ROOTDIR="/var/named/chroot" -- will run named in a chroot environment.
#empty in the ROOTDIR directory. It will simplify maintenance of your
#at startup. Don't add -t here, use ROOTDIR instead.
ROOTDIR=/var/named/chroot
#mv /etc/named* /var/named/chroot/etc/
#cp /etc/rndc.key /var/named/chroot/etc/
# mv /var/named/* /var/named/chroot/var/named/
#mv /usr/lib/bind /var/named/chroot/usr/lib/

c. Masuk ke direktori bind chroot.

#cd /var/named/chroot/etc/
#nano named.conf

Konfigurasi :

include "/etc/rndc.key";
// assume our server has the IP 192.168.10.5 serving the 192.168.10.0/24
subnet
controls {
inet 127.0.0.1 allow { 127.0.0.1; } keys { "rndc-key"; };
inet 192.168.20.2 allow { 192.168.20.0/24; } keys {"rndc-key"; };
};

options {
directory "/var/named";
dump-file "/var/named/data/cache_dump.db";
statistics-file "/var/named/data/named_stats.txt";
pid-file "/var/run/named/named.pid";
memstatistics-file "/var/named/data/named_mem_stats.txt";

recursion yes;

/* Path to ISC DLV key */

bindkeys-file "/etc/named.iscdlv.key";

allow-recursion {
localhost;
127.0.0.1;
192.168.20.0/24;
};

// these are the opendns servers (optional)
forwarders {
8.8.8.8;
8.8.4.4;
};

listen-on {
localhost;
127.0.0.1;
192.168.20.2;
};

/*
* If there is a firewall between you and nameservers you want
* to talk to, you might need to uncomment the query-source
* directive below. Previous versions of BIND alwaysasked
* questions using port 53, but BIND 8.1 uses an unprivileged
* port by default.
*/
// query-source address * port 53;

// so people can't try to guess what version you're running
version "REFUSED";

allow-query {
localhost;
127.0.0.1;
192.168.20.0/24;
};
};

server 192.168.20.2 {
keys { rndc-key; };
};

zone "." IN {
type hint;
file "named.ca";
};

include "/etc/named.rfc1912.zones";

//forward zone
zone "swalt.info" IN {
type master;
file "swalt.info.zone";
//allow-update { none; };
// we assume we have a slave dns server with the IP192.168.10.6

allow-transfer { 192.168.20.2; };
notify yes;
also-notify { 192.168.20.2; };
};

//reserve zone
zone "20.168.192.in-addr.arpa" IN {
type master;
file "192.168.20.zone";
//allow-update { none; };
// we assume we have a slave dns server with the IP 192.168.10.6
allow-transfer { 192.168.20.2; };
notify yes;
also-notify { 192.168.20.2; };
};

Menyimpan konfiguras dengan ctrl+o dan ctrl+x untuk keluar.


d. Membuat file zone.

a) Membuat swalt.info.zone yang terletak di

/var/named/chroot/var/named/
#nano /var/named/chroot/var/named/swalt.info.zone

Konfigurasi :

$ttl 38400
swalt.info. IN SOA ns.swalt.info. admin.swalt.info. (
2012041401 ; Serial
10800 ; Refresh after 3 hours
3600 ; Retry after 1 hour
604800 ; Expire after 1 week
86400 ) ; Minimum TTL of 1 day;
swalt.info. IN NS ns.swalt.info.
ns.swalt.info. IN A 192.168.20.2
www.swalt.info. IN CNAME ns.swalt.info.
cumi.swalt.info. IN CNAME ns.swalt.info.
mail.swalt.info. IN A 192.168.20.1
kalkun.swalt.info. IN A 192.168.20.3
file.swalt.info. IN A 192.168.20.4
db.swalt.info. IN A 192.168.20.5


b) Membuat file 192.168.20.zone yang terletak di

/var/named/chroot/var/named/
#nano /var/named/chroot/var/192.168.20.zone

Konfigurasi :

$TTL 86400
20.168.192.in-addr.arpa. IN SOA ns.swalt.info.admin.swalt.info. (
2012041402
10800
900
604800
3600 )

20.168.192.in-addr.arpa. IN NS ns.swalt.info.
2.20.168.192.in-addr.arpa. IN PTR www.swalt.info
1.20.168.192.in-addr.arpa. IN PTR mail.swalt.info.
2.20.168.192.in-addr.arpa. IN PTR cumi.swalt.info.
3.20.168.192.in-addr.arpa. IN PTR kalkun.swalt.info.
4.20.168.192.in-addr.arpa. IN PTR file.swalt.info.
5.20.168.192.in-addr.arpa. IN PTR db.swalt.info.


e. Mengedit resolv.conf

#nano /etc/resolv.conf

f. Membuka port 53 untuk DNS server.

#iptables -I INPUT -p tcp -m state --state NEW -m tcp --dport 53 -j ACCEPT
#iptables -I INPUT -p udp -m state --state NEW -m udp --dport 53 -j ACCEPT


g. Melakukan restart service named.

# service named restart


h. Melakukan pengetesan kecil untuk DNS server.

#nslookup ns.swalt.info